Sesekali ada obrolan sebentar mengenai aktifitas Livi selama belajar di rumah dan sedikit banyak ia bercerita tentang ayah dan bundanya di rumah. Maklumlah, namanya anak kecil kalau diajak bicara dan bercerita panjang lebar entah kemana. hehehe
Terus terang saja, saya sendiri juga heran. Kenapa ia masih di jilid lima padahal tahfidz qurannya sudah sampai juz 29 surat Al-Haqqah. Dan pernah aku tanyakan, apa sebelumnya sudah pernah tes jilid lima. sudah jawabnya.
Setelah aku amati, memang ia kurang teliti dalam bacaaan harokat panjang pendeknya huruf. usut punya usut pandangannya kurang jelas atau sedikit kabur ketika membaca.
Setalah hampir satu bulan lamanya, ia sudah mulai berubah dan terlihat ada perubahan dalam membacanya. Aku sampaikan terus pertahankan bacaaanya dengan suara yang keras dan jelas, meski sedikit ada kesalahan.
Aku masih teringat ketika ia bercerita mau punya adik dan kembar pula. Namun, Allah punya rencana lain orang tuanya terkena musih sepulang dari kerja. kendaraan motor yang mereka naiki terkana lubang di jalan. Hingga kahirnya mereka harus mengikhlaskan calon buah hati mereka.
Ada hal yang unik juga, ketika Livi memanggil orang tuanya. yang umumnya memanggil ayah/bunda atau mama/papa. Nah, Livi ini memanggil dengan sebutan Pipi untuk Ayah dan Mimi untuk Mama. hehehe
Sehari sebelum tes, aku sampaikan pada Livi untuk minta doa sama Pipi dan Mimi agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam tes Jilid lima. Dan akun juga berusaha melakukan tes acak terlebih dahulu sebelum ia tes jilid ke koordinator Ummi.
Tepat di hari H waktu ia tes, Alhamdulillah ia sudah dinyatakan telah lulus jilid lima. Selesai tes ia kembali ke kelompok kami dan bercerita bahwa ia sudah doa restu kepada orang tuanya. Dan Allah Subhanallahu wa ta'ala mengijabahi doanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar