Senin, 14 Desember 2020

Timbul Penyesalan Karena Kelupaan Tak Sedekah

Pada hari Rabu (9/12/2020) aku melanjutkan komunikasi dengan Mas Ud untuk memesan bibit ikan mujair. Alhamdulillah harga sudah disepakati tiap rean seharga Rp 400.000,- dan aku memesan sebanyak dua rean saja. karena untuk ukuran 10x15 m, menurut mas ud sudah terlalu penuh nantinya. dan in shaa Allah paling lambat dikirim hari Sabtu pagi.

Jum'at malam aku menunggu, seperti biasanya sambil memainkan ponsel karena tepat ditanggal cantik ada promo disalah satu aplikasi pasar terbesar di Indonesia. Menjelang malam sampai dini hari, karena waktunya juga terbatas. Sampai pukul 01.00 dini hari, belum ada tanda-tanda barang akan di kirim. Namun, alarm HP aku pasang pukul 03.00 jaga-jaga kalau mas Ud telfon. Aku melanjutkan tidur dan terbawa mimpi-mimpi entah kemana arahnya. Dalam mimpi tersebut ku tidak terganggu dengan bunyi ponsel, sontak aku terbangun dan kuraih ponsel tersebut. Ternyata benar sudah ada empat panggilan tak terjawab dari mas ud, dan aku telpon balik untuk menunggu sebentar.

sampai di depan gerbang El Haq, kulihat sudah ada mobil pick up berwarna putih dengan nopol depan AG. Segera aku membuka pintu gerbang, dan alhamdulillah juga dibantu oleh Brian penjaga malam di El Haq. Kemudian mas Ud ku arahkan untuk masuk, dan berhenti di depan panggung. Aku lihat mas Ud ditemani kakaknya mas Dullah. Aku salami sebentar karena lama tak pernah jumpa, meski kami bertengga dekat di kampung. 

Terdapat empat kantong palstik yang berukuran besar, in shaaAllah tiap kantong berisi 2500 ekor ikan mujair, bahkan isinya bisa lebih. karena kesepakan di awal satu rean bersisi sekitar 5500 ekor bibit ikan berukuran 5-7 cm atau seukuran jari. Aku lihat beberapa ikan yang mabuk sepertinya, meskipun jarak kirim termasuk lokal. 

Mas Ud menceritakan berangkat sekitar pukul 11 malam, kalau di bawah jam itu masih banyak kendaraan yang lewat. Kebetulan malam itu, beliau kirim ada tiga tempat. Dan aku mendapat giliran terakhir, karena searah jalan pulang. Kami melanjutkan transaksi, dan total semuanya 800 rb, tanpa pikir panjang mas ud memberikan kembalian 50 rb. Aku berusaha menolaknya, meski akhirnya uang tersebut diletakkan didikatku. Dan akupun menerima pemberian tersebut. Menjelang pulang, aku meminta maaf karena tidak ada ada suguhan yang diberikan.

Dalam hati ku merasa kasiahan, minimal ada jajan atau minuman yang kuberikan untuk persedian di dalam mobil. Sesampai di rumah aku ceritakan ke ibuk, eman ne le ... kata ibuk..ngesakne adoh adoh..ketemu ga ada gawanne.

Sebuah pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya, untuk senantiasa berbagi kepada siapa pun. In shaa Allah dalam kesempatan lain, aku berusaha menghormati tamu atau seseorang yang kukenal dalam setiap pertemuan. Dan semoga bisa menjalis bisnis dengan orang lain yang membawa keberkahan. aamiin