Sabtu, 29 Oktober 2016

Kediri Lagi

Wisata gunung Kelud


Menikmati hari libur adalah sesuatu yang menyenangkan, apalagi bersama orang-orang yang kita sayang. Baik itu keluarga, kawan ataupun saudara adalah orang-orang yang spesial dalam hidup kita. Secara tidak langsung, kita akan saling mengenal lebih dalam karakter dari pribadi seseorang. Kebersamaan adalah inti dari setiap aktifitas. So, manfaatkan waktu liburan dengan penuh kebahagiaan.
Perjalanan kali ini menuju gunung Kelud yang terletak di kota Kediri. Pada dasarnya gunung Kelud berada di dua kabupaten yakni kabupaten Kediri dan Blitar. Secara letak geografis letak gunung Kelud lebih banyak di Kediri, meskipun dapat diakses dari kedua kabupaten tersebut.
Secara pribadi, perjalanan ke gunung Kelud sudah yang kedua kalinya. Yang pertama, satu bulan setelah erupsi tahun 2014 saya berkunjung bersama saudara. Kondisi di sekitar gunung Kelud mengalami kelumpuhan total. Dengan mengendarai sepeda motor hanya bisa menikmati pemandangan di area parkir. Tumbuh-tumbuhan banyak yang kering bahkan mati dikarenakan abu gunung Kelud yang panas.
Dan pada tanggal 23 Otober tahun 2016, saya bersama-sama kawan mengendarai roda empat berangkat pukul 07.30 dari kota Pare. Saya perkiraan perjalanan nanti akan menghabiskan waktu satu jam.  Ternyata mbeleset lebih 30 menit, karena akses dari Plosoklaten langsung menuju pasar Wates ada perbaikan jalan, jadi harus muter.
pemandangan menuju wisata gunung Kelud adalah tanaman Nanas.
Alhamdulillah sampai di parkiran atas khusus untuk mobil. Untuk roda dua masih bisa ke atas sekitar 2 km lagi. Syukur Alhamdulillah, pemandangan kali ini sudah bagus dan menghijau di sekitar gunung Kelud. Perbekalan untuk sarapan pagi kami habiskan sebelum mendaki. Ada kesalahan yang cukup mendasar. Seharusnya tidak makan sebelum mendaki, bisa mengakibatkan suduk’en di sekitar perut. Ada tawaran dari tukang ojek yang mengaharuskan membayar Rp. 15.000 rupiah. Untuk sampai atas pendaki harus berjalan kaki sejauh 2 km. Jalan beraspal tidak menyulitakan kami, namun tidak harus memakasa terus berjalan manakala ada kawan kita yang kelelahan. Berjalan santai sambil menikmati pemandangan sekitar, rasa lelah tidak terasa.
Air mineral yang cukup untuk menghindari dehidrasi dan beberapa snack yang kami bawa sebagai penahan lapar sementara. Karena tidak penjual makanan selama mendaki. Ada satu hal yang masih kurang, yakni jas hujan. Karena tidak disadari kabut turun, sehingga hujan turun meskipun di siang hari. Tempat berteduh disekitar terbatas, jadi tetap melanjutkan perjalanan dengan kondisi berkabut dan hujan.
Saling bercanda antar satu sama lain, sehingga rasa lelah tidak kami rasakan. Alhamdulillah
2 km sudah kami lewati, namun para pengunjung berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan. Proyek besar yang sudah berjalan satu tahun dan insya Allah akan berakhir ditahun yang ketiga. Terowongan baru mulai dibuat dan jalan-jalan yang sudah ambrul juga diperbaiki.
mungkin cukup sekian perjalanan kami, sudah mengobati rasa penasaranku karena asli orang Kediri kok tidak pernah singgah di wisata gunung Kelud :-D
Terima kasih buat kawan-kawanku yang sudah menyempatkan waktunya untuk kebersamaan yang indah ini.:-)